Tuesday, December 16, 2008

PSKN 2008 dan Dua Event Berikutnya





Bulan Oktober lalu, Bali dihujani berbagai event berskala nasional maupun internasional. Mulai dari event tahunan yang rutin digelar sampai dengan event yang benar-benar gress. Sebut saja, Kuta Karnival 2008, Ubud Writers and Readers Festival 2008 dan yang baru ada tahun ini antara lain Asean Beach Games, dan tak ketinggalan Parade Seni Kartun Nasional 2008.
Parade Seni Kartun Nasional merupakan event pertama yang digarap oleh Museum Kartun Indonesia Bali setelah kurang lebih 7 bulan berdiri. Event ini diharapkan dapat menambah daya tarik Bali sebagai tujuan wisata baik dari dalam maupun luar negeri, sekaligus sebagai ajang promosi museum kartun kepada masyarakat luas.
Di bulan Oktober ini PSKN mengambil tema “Tribute to Augustin Sibarani”. Diawali dengan pembukaan PSKN pada 18 Oktober 2008 yang ditandai dengan peluncuran media The Cartoon. Sebuah media komunikasi yang berisi informasi tentang program dan kegiatan Museum Kartun Indonesia Bali pada khususnya, serta dunia kartun pada umumnya. Dengan demikian masyarakat pembaca akan mengetahui bagaimana kiprah para kartunis Indonesia. “The Cartoon ingin menonjolkan kartun-kartun yang bermuatan pesan politik, ekonomi, hukum maupun hiburan yang mengkritisi secara positif segala perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia”, jelas Pramono R. Pramoedjo, mewakili anggota Dewan Museum.
Acara pembukaan PSKN ini diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Tia Kusuma Wardhani, SH, MM., yang diwakili oleh Drs. I Made Agung Suteja, MM. Dalam sambutannya, beliau menyebutkan bahwa keberadaan Museum Kartun Indonesia Bali bisa menambah daya tarik wisata Bali, dan merupakan salah satu wadah pendidikan bagi generasi muda.
Acara berlangsung sederhana tapi meriah, diwarnai dengan tarian Bali dan penampilan bondress. Meski si lakon bondress ini berceloteh dengan bahasa Bali, penonton yang berasal dari berbagai kalangan dan daerah ini, cukup terhibur dan dibuat tertawa dengan banyolan-banyolan mereka.
Tak cukup sampai disitu, Grace Simon yang hadir juga turut menghibur hadirin yang tengah menikmati makan malam dengan beberapa buah lagu berduet dengan Deep n’ High band. Alunan musik pop jazz yang menghentak bahkan bisa membuat tamu yang hadir, termasuk bapak I Made Agung Suteja dan istrinya turun ke lantai dansa. Apakah Parade Seni Kartun Nasional tahun depan akan seseru tahun ini?? Kita lihat saja nanti! (ro)

0 comments:

Post a Comment


AyuWage Services - Get Paid to Visits Sites and Complete Surveys